Sabtu, 02 November 2013

the little thing


Selamat malam tuan yang entah sedang berada dimana. Selamat malam minggu untuk yang kesekian kalinya aku mengucapkannya untukmu dan pasanganmu. Sudah lama tuan. Semuanya sudah berjalan lama sekali. Bahkan kita sudah tak saling mengenal lagi. Bahkan secara jelas kau sudah mencampakan aku. Dia mungkin wanita yang beruntung. Dia bukan wanita picik yang hanya melihat dirimu dari fisik. Tidak seperti aku. yaa aku akui aku memang wanita picik. Aku selalu melihat laki-laki dari fisik. Apakah dia sesuai dengan seleraku. Apakah dia manis/ganteng/jelek. Lagi-lagi ini bukan tentang dia yang lebih baik dariku “mungkin”. Tapi tentang kamu dan aku yang sekarang tak lagi saling mengenal.
Aku sadari aku memang terlebih dahulu bertemu denganmu. Jujur aku sangat menyayangimu. Aku sangat menginginkanmu disisiku. Aku bahkan sangat membutuhkanmu. Semua itu terbukti bahwa sampai saat ini aku bahkan bersedia menulis tentangmu untuk kesekian kalinya. Belakangan ini wajahmu mulai menyelinap kembali dalam mimpi dan fikiranku. Kenapa? Apa kau merindukanku? Apa kau memikirkanku?. disaat sudah ada dia disisimu. Disaat sudah ada wanita yang bersedia menerimamu seutuhnya, menerimamu apa adanya mungkinkah kamu masih bisa memikirkanku. memikirkan aku yang sudah menjadi wanita picik. Belakangan ini aku mengintip tentang orang-orang di jejaring sosial. Aku tak bisa paham kenapa seorang wanita mau menerima seorang laki-laki jelek. Bahkan lebih jelek darimu. mereka nampak bahagia. Sang wanita nampak mau menerima laki-laki itu apa adanya. Dalam pikiranku mungkinkah wanita itu benar-benar mencintainya atau hanya agar dia terlihat memiliki pasangan. Agar tak dianggap jones. Atau apalah itu. aku benar-benar tak habis pikir.
Aku sangat membutuhkanmu tuan. Aku tak ingin menjadi wanita munafik. Maafkan aku tuan ,aku sangat menyesali bahwa aku sudah menjadi wanita picik. Jika dia bukan jodohmu dan suatu saat tuan putus dengannya. Bolehkah saya masuk kembali ke kehidupan tuan? Menjadi wanita yang berada disamping tuan. Menerima apa adanya tuan. Menjadi pendamping hidup tuan selamanya? Jika boleh maka saya akan menunggu tuan.


                                                Wanita picik yang menunggu tuannya kembali dengan penuh penyesalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar